“Aku tahu segala
pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa
engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah
mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya
tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula
engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku
akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” Wahyu 2:2-5
Menjadi pengikut Kristus tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi
kita semua. Kita dapat melayani Dia dalam kehidupan kita. Tidak hanya
pelayanan di gereja saja, tetapi dalam keluarga, pekerjaan dan di
lingkungan kita, kita dapat tetap melayani Tuhan. Ketika kita mengasihi
keluarga kita, kita juga ikut melayani Tuhan. Ketika kita bekerja dengan
sungguh-sungguh, maka kita juga ikut melayani Tuhan. Ketika kita
bersosialisasi dan membantu sesama kita di lingkungan, maka kita juga
ikut melayani Tuhan di sana.
Setiap tindakan dan perilaku kita yang mencerminkan kasih Kristus
akan menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita. Ketika teman
kita berada dalam masalah, kita memberikan penghiburan, dorongan dan
kata-kata motivasi sehingga dia dapat bangkit kembali dari keterpurukan.
Ketika kita menolong orang-orang yang berada dalam kesusahan, mereka
mendapatkan kebahagiaan dari pertolongan yang kita berikan. Dan masih
banyak lagi hal yang dapat kita lakukan untuk dapat menjadi saksi
Kristus di dalam kehidupan kita.
Tetapi seiring dengan perjalanan kita mengikut Tuhan, semua hal yang
awalnya kita lakukan dengan semangat yang menyala-nyala, pada akhirnya
menjadi suatu kebiasaan rutin. Dan bahkan menjadi kebiasaan yang
membosankan bagi kita untuk dilakukan. Pada akhirnya kita menjalankan
semua pelayanan kita hanya karena formalitas saja, supaya orang melihat
bahwa kita masih melayani sesama kita baik di gereja, di kantor, di
lingkungan, di keluarga dan lain-lainnya.
Secara fisik kita tetap melakukan apa yang dilihat orang sebagai
pelayanan atau melayani pekerjaan Tuhan. Tetapi jauh di dalam hati kita
sudah tidak ada lagi semangat, passion dan kerinduan yang dalam untuk
menjalankannya. Bahkan kegiatan yang kita lakukan justru menjadi beban
berat bagi hidup kita.
“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula
engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku
akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” Wahyu 2:4-5
Satu hal yang perlu kita ingat bahwa ketika kita melayani Tuhan dan
pekerjaanNya, maka kita harus tetap membawa Kristus hidup di dalam hati
kita. Roh di dalam kita harus senantiasa menyala-nyala agar setiap yang
kita kerjakan dapat menjadi berkat bagi banyak orang.
Ketika kita melakukannya hanya karena formalitas atau rutinitas biasa
saja, maka kita sedang dalam posisi mundur/menjauh dari Tuhan. Oleh
karen itu kita harus kembali lagi kepada Tuhan. Kita harus memperbaiki
hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Kita harus mendekat lagi kepada
Tuhan agar kasih Kristus dapat kembali memenuhi hidup kita.
Ingatlah kembali ketika kasih yang mula-mula itu memenuhi hidup kita.
Betapa bersemangatnya kita menjalani kehidupan pada masa itu. Betapa
antusiasnya kita melayani Tuhan dimanapun kita berada.
“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.” Yakobus 4:8a
Tuhan senantiasa menunggu kita datang kembali kepada Dia. TanganNya
selalu terbuka bagi kita, bahkan dalam kondisi hidup kita yang buruk
sekalipun. Mari kembali kepada kasih yang semula itu. Berdoa dan
mintalah kepada Tuhan agar Dia memperbaharui kita dengan kasihNya yang
baru. Mintalah agar kasihNya memulihkan dan membasahi hati kita yang
mulai kering. Mintalah agar RohNya dapat memenuhi kembali hidup kita dan
menyegarkan hidup kita, sehingga kita mendapat semangat yang baru dalam
menjalani kehidupan kita.
Begitu banyak jiwa-jiwa yang membutuhkan kasih Kristus dialirkan
melalui kehidupan kita. Begitu banyak jiwa juga yang masih berada dalam
kegelapan dan butuh akan terang kebenaran Kristus memancar dari hidup
kita. Mari kembali kepada kasih Tuhan dan jadikan hidup kita sebagai
saksi dan teladan Kristus. Haleluya!
“Karena itu mereka berdiri
di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya.
Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di
atas mereka.
Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
Sebab Anak Domba yang di
tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun
mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata
dari mata mereka.” Wahyu 7:15-17
Sumber : Pelita Hidup.com