Proses pembentukan dan pertumbuhan Persekutuan ini telah melalui sejarah yang cukup panjang. Pembentukan Persekutuan Pemuda Gereja Toraja merupakan wujud nyata dari kerinduan pemuda untuk turut serta dalam membangun bangsa, memberdayakan potensi, bakat dan talenta yang dimiliki pemuda gereja dan turut serta dalam mengambil bagian pelayanan dalam bergereja, dalam membentuk karakter pribadi pemuda terutama pemuda kristen yang sejati, dan sebagai wujud aktualisasi diri kepada masyarakat dimana ia berada.
Hal ini juga merupakan bukti bahwa Gereja Toraja menaruh perhatian pada perkembangan generasi muda Gereja Toraja dan pemberdayaan generasi mudanya. Yang kemudian dalam dinamika dan proses selanjutnya, terjadi perkembangan yang kemudian melalui Kongres I Pemuda Gereja Toraja tanggal 21 – 29 Desember 1965 Persekutuan Pemuda Gereja Toraja ditetapkan sebagai OIG ( Organisasi Intra Gerejawi ) yang waktu pendiriannya adalah 11 Desember 1962 untuk waktu yang tidak ditentukan.
Usia Persekutuan Pemuda Gereja Toraja yang sudah hampir setengah abad ( 49 Tahun ) ini tentulah telah diwarnai dengan banyak sekali karya – karya Allah yang harus dijadikan bahan pertimbangan agar kita menjadi dewasa dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan ini. Ini juga membuktikan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan buatan tangan-Nya dan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi semua. Hal ini dapat menjadi berkat dan juga batu sandungan apabila kita tidak dapat menempatkannya secara tepat dan memanfaatkannya secara maksimal. Mejadi berkat untuk memacu semangat berbuat semakin baik dan berkarya semakin sempurna bagi gereja dan masyarakat pun alam semesta. Melihat perjalanan yang panjang yang telah dilalui sebagai pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga agar kita lebih sensitif dalam melihat kebutuhan warga PPGT dan lebih arif dalam mengambil keputusan. Tetapi dapat juga menjadi batu sandungan apabila kita tidak mau menjadi dewasa dalam pelayanan dan terjebak pada penyia-nyiaan waktu dan kesempatan yang diberikan Allah dalam masa yang sangat istimewa (masa muda) dengan segala berkat yang menyertainya untuk melayani Dia.
Seiring dengan berjalannya waktu banyak sekali yang terjadi pada persekutuan ini. Dalam melaksanakan visi dan misi yang telah ditetapkan dan dalam mencapai tujuan tidaklah semulus yang dibayangkan tetapi penuh dengan tantangan, rintangan dan hambatan baik yang berasal dari dalam (internal) dan luar (eksternal) baik yang dari kalangan seiman maupun yang tidak seiman yang wujudnya juga sangat beragam baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung yang tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan persekutuan ini. Terlebih lagi apabila dihadapkan dengan perkembangan zaman yang sangat dinamis yang apabila tidak dapat disikapi dengan arif dan bijaksana maka akan menimbulkan dampak negatif.
Berdasarkan visi PPGT serta dengan mempertimbangkan berbagai konteks pelayanan PPGT maka pada Kongres XII PPGT di Samarinda telah menegaskan komitmen bersama untuk melakukan pembaruan PPGT menuju terwujudnya paradigma baru PPGT. Paradigma baru ini terwujud dalam 12 Pokok – pokok Panggilan PPGT, yaitu :
1. Pembaruan diri dan Organisasi
2. PPGT untuk semua
3. Pemberdayaan SDM
4. Pembudayaan Etos Kristen
5. Pengembangan Peran Kebangsaan
6. Pengembangan Peran Ekumenis
7. Pengembangan Pluralisme
8. Gender dan Feminisme
9. Pelayanan Sosial
10. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
11. Pengentasan Kemisikinan
12. Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Pembaruan budi hanya mungkin terjadi karena kekuatan Tuhan. Karena itu mengandalkan Tuhan sebagai kekuatan dan mazmur memungkinkan terjadinya pembaharuan budi yang bermuara pada perubahan yang lebih baik. Untuk menjadikan PPGT pemuda yang disukai, bukan hanya Tuhan tetapi juga oleh manusia.