Bukan mustahil, kita seringkali mendapat kesulitan dalam memilih pasangan hidup, karena kita meminta hal-hal yang sesuai dengan keinginan kita sendiri. Demikian juga ketika saya belum menjadi seorang kristen, yaitu sebelum saya mengerti untuk menerima sesuatu dengan iman. Pada saat itu perkawinan sangat jauh dari pikiran saya. Saya begitu menikmati hidup sendiri, sehingga saya bersikap tidak perlu ada perkawinan. Tetapi ketika saya mulai serius memikirkan perkawinan, mulailah pikiran saya merancang gambaran tentang pasangan yang bagaimana yang saya inginkan. Saya sudah membayangkan pasangan hidup idaman, kulitnya harus begini, rambutnya harus begitu. Pada saat itu saya tidak tahu bahwa Tuhanlah yang akan mengaturnya. Saya berpikir keinginan saya membuat saya bahagia. Ternyata yang terjadi tidaklah demikian. Saya menikah dengan pasangan berbeda dengan apa yang saya idamkan.
Namun demikian, saya memiliki perkawinan yang bahagia. Yang ingin saya sampaikan ialah rupa seseorang tidak menjamin perkawinan itu bahagia. Jadi, semua hal yang sebelumnya pernah saya pikirkan itu bukanlah iman melainkan suatu kesalahan. Yang terbaik adalah menginginkan pasangan hidup yang Tuhan tahu cocok untukmu: biarlah keinginanmu itu dapat sejalan dengan kehendakNya. Tuhan tidak akan memilih seseorang pasangan untukmu tanpa melibatkan engkau di dalamnya, atau tanpa mempedulikan engkau. Ia mengetahui apa yang terbaik untukmu. Apabila engkau meminta seorang suami atau istri kepada Allah, serahkan segala kualifikasinya kepadaNya. Mintalah di dalam nama Yesus dan percaya bahwa engkau sudah menerimanya. Dengan demikian engkau tidak perlu mencari cari lagi, melainkan imanmu dapat lepas dan membuka pintu bagi Allah untuk membawa orang itu ke dalam hidupmu, dan orang itu pasti akan cocok untukmu seperti baju yang dibuat oleh seorang tukang jahit :PAS Adalah suatu kebodohan jika kita menginginkan pasangan kita harus begini atau begitu.
Itu dapat terjadi karena keinginan daging seperti yang kita baca dalam surat Yakobus 4:1-3.Barangkali itulah sebabnya engkau belum menerima hingga sekarang. Bukanlah iman jika engkau sekedar pergi kepada Tuhan dan meminta seseorang. Tetapi engkau harus mengizinkan Tuhan membawa orang itu kepadamu. Kita bisa saja meminta sesuatu atau melakukan hal hal yang benar, tetapi tujuannya salah. Meminta pasangan hidup dengan motivasi yang salah adalah sangat tidak benar. "Kamu berdoa tetapi tidak menerima apa apa karena kamu salah berdoa". Dengan kata lain, tujuan kita itu tidak benar karena meminta untuk keinginan daging agar terpenuhi. Kecantikan atau ketampanan tidak ada hubungannya dengan perkawinan yang bahagia.
Saya mengenal orang orang yang sangat cantik dengan rambut paling indah, tetapi mempunyai perkawinan terburuk di dunia. Sebaliknya saya juga mengenal orang yang biasa biasa saja tetapi perkawinannya sangat indah. BELAJAR PERCAYA KEPADA BAPA DI SURGA Kita harus belajar untuk percaya kepada Bapa di surga. Singkirkanlah pikiran kita dari segala hal yang jasmani, apakah itu mengenai rupa atau kulit dan sebagainya. Mulailah dengan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu. Serahkanlah permintaanmu itu kepadaNya: "Allah Bapa, saya menginginkan seorang suami atau seorang istri dan Engkau tahu bahwa saya menginginkan yang terbaik, tetapi saya akan mempercayakan itu kepadaMu, Tuhan. Semua ini saya minta di dalam nama Yesus dan saya percaya bahwa saya akan menerimanya sesuai firmanMu di dalam Markus 11:24 "Selanjutnya serahkan kepada Tuhan agar Dia dapat membawa orang itu ke dalam hidupmu. Tetapi hati hati, jangan salah menafsirkan ayat di atas. Karena ada kata kata 'apa saja yang kamu minta dan doakan'. sehingga anda sudah menentukan si anu yang harus menjadi pasangan hidup saya. Bukan itu maksud yang dikatakan Yesus di dalam ayat tersebut.
Engkau dapat meminta seorang suami atau istri, tetapi tidak bisa meminta orang tertentu, karena tidak ada disebutkan dalam Alkitab bahwa Allah pernah memberikan kita otoritas atas keinginan orang lain. Kita bisa saja menginginkan seseorang tetapi orang itu barangkali tidak menginginkan kita. CARA YANG BENAR DALAM MEMINTA Kalau engkau akan meminta seorang suami atau seorang istri, saya menyarankan untuk melakukan seperti ini:katakanlah, : "Tuhan saya minta seorang suami atau seorang istri yang sepadan dan memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani saya. Saya percaya bahwa Engkau mengetahui yang terbaik untukku." Sesudah itu mulailah bersyukur Tuhan dan percaya kepadaNya bahwa Dia akan membawa orang itu ke dalam hidupmu, dan kamu akan tahu sewaktu ia datang. Amin. (Dr.Frederick K.C. Price)
sumber : http://www.gmim.org