Wednesday, February 13, 2013

Valentine Day : Kasihilah Seorang Akan Yang Lain

KASIHILAH SEORANG AKAN YANG LAIN

( I Yohanes 4:7-12; Amsal 17:17 )
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

1. Pengantar.
 
”Valentin Day’s”
Kemarin kumenatap dirimu, Menanti senyummu dan asamu.
Sekarang kumenanti dirimu, Di hari Valentin yang kelabu.
Di hari Valentin ini, Kupercaya pada bisikan angin
Yang akan membawa hatimu, Tuk berjalan bersamaku
Aku punya rasa dan kata, Lebih daripada segalanya
Valentinku beri makna, kiranya dua hati menjadi satu rasa
Selamat Valentin buatmu, Semoga kamu bahagia
Semoga kamu semakin pasti, Mengejar asa dan cintamu

Itulah salah satu dari sekian banyak sepenggal puisi yang saya baca di salah satu surat kabar,  sebagai ungkapan perasaan seseorang kepada keluarga atau sahabat yang dikasihinya pada hari Valentin atau yang disebut orang sebagai ”Hari Kasih Sayang”. Tepatnya setiap tanggal 14 Pebruari, tiap tahunnya, semua umat manusia, khususnya kaum muda saling mengungkapkan selamat hari Valentin.
Banyak cara merayakan hari yang berbahagia ini mis.
  • Saling mengungkapkan perasaan kasih dengan keluarga, teman dan juga pacar.
  • Juga saling memberikan kartu dengan bergambarkan burung merpati dan Cupid (sosok anak kecil bersayap memegang busur panah yang menyebarkan cinta dengan anak panahnya yang disebut sebagai dewa cinta orang Romawi). Kartu dengan gambar hati berwarna merah muda pada kartu bertuliskan kalimat manis atau terkadang konyol.
  • Selain itu ada juga yang memberikan bunga mawar, parfum, sapu tangan, cincin dan cokelat sebagai tanda kasih.
  • Bahkan ada juga yang merayakan dengan berlebihan, mis. Di Filipina tahun 2004 yang lalu, sebanyak 5.122 pasangan mengadakan ciuman masal secara romantis selama 10 detik pukul 12.00 tengah malam, di tempat terbuka sebagai tanda ungkapan kasih sayang. (Harian Sib, 14 Pebruari 2004, hlm. 1).
  • Bahkan menurut catatan rekor dunia, Guinness Book of World Records, ciuman massal terbesar terjadi pada 1 September 2007 saat 6.980 pasangan saling berpagut di kota Tuzla, Bosnia-Herzegovina. (rileks.com)
  • Tahun ini juga di Thailand sekitar 200 pasangan akan menikah masal bertepatan dengan hari valentine (detiknews.com)
  • Bahkan ada yang menyerahkan kegadisannya kepada kekasihnya sebagai hadiah istimewa di hari kasih sayang ini.
  • Di Indonesia khususnya di kota besar juga kita dapat melihat bagaimana pusat perbelanjaan (mall) sampai ke pedagang kaki lima memperjualbelikan pernak pernik hari valentine.
    • Tahun ini secara khusus bagi orang China, hari Valentine semakin bermakna ketika bersamaan dengan hari raya imlek.
    • Ya, inilah fenomena Hari Valentine, Hari Kasih Sayang!. Namun, apakah itu sebenarnya makna dari hari kasih sayang atau valentin tersebut?.
2. Dari mana datangnya asal usul hari valentin?
Bila melihat asal usul dari hari valentin ini sebenarnya banyak versi. Sebenarnya asal usulnya bukan dari pemahaman kekristenan. Salah satu versi yang tidak terlalu banyak dikutip menyebutkan, tradisi Valentine berasal dari pawai sejumlah wanita di Jerman pada abad pertengahan (sekitar tahun 500). Mereka mengawal sebuah kereta yang dipercaya sedang ditumpangi seorang dewi. Iring-iringan itu disambut sukacita oleh masyarakat. Dalam festival kuno penuh sukacita yang bisa berlangsung sampai 12 hari itu, yang dimulai pada pertengahan bulan Pebruari ini, wanita bebas melakukan apa saja termasuk seks, karena dihormati sebagai simbol kesuburan.

Selain itu pada masyarakat Eropa, setiap pertengahan bulan Pebruari, tepatnya tanggal 14 Pebruari dikenal dengan musim kawin burung. Pada saat itu burung-burung saling mencari pasangan. Sehingga hal ini diambil alih oleh manusia sebagai cara mencari pasangan. Versi lain yang paling sering muncul mencatat, Hari Kasih Sayang merujuk pada festival Lupercalia yang dirayakan bangsa Roma sejak berabad-abad sebelum masehi. Festival yang diadakan pertengahan bulan Februari ini didedikasikan untuk memuja Dewa Faunus, dewa pelindung pertanian, dan sebagai sarana untuk menyucikan diri. Dalam pesta yang sekaligus untuk menyambut musim semi itu, mereka memohon kesehatan dan kesuburan bagi tanaman, hewan ternak, dan diri mereka sendiri. Setelah upacara pemujaan dewa selesai, festival dimulai. Wanita muda Roma akan menempatkan nama-nama mereka dalam kendi besar. Setelah itu, setiap bujangan akan memilih satu nama dari kendi itu untuk bertukar hadiah dan menjadi pasangannya sampai pesta berakhir. Tak jarang, hubungan ini berakhir dengan perkawinan.

Namun semua kegiatan itu di atas ditentang oleh Gereja karena tidak sesuai dengan norma kesusilaan Agama. Sehingga Sekitar abad V Masehi, setelah bangsa Roma menjadi Kristen, sistem lotre mencari pasangan dan pesta seks ini  dianggap tidak lagi pantas. Karena itu, Paus Gelasius mendeklarasikan tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine, yaitu hari untuk mengungkapkan kasih sayang bukan hanya kepada kekasih tetapi juga kepada keluarga, dan setiap orang yang merasa kita harus mengasihinya.

Pemberian nama Valentine sendiri merujuk pada seorang martir (yang meninggal demi kepercayaan kepada Kristus) yang meninggal sekitar dua abad sebelumnya yang bernama Valentinus. Valentinus adalah pendeta dan ahli fisika Roma yang menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (yang bukan pemeluk agama Kristen), Pada masa itu, Kaisar Romawi Claudius II ini, mengharuskan para pria lajang bergabung dalam bala tentara Roma. Karena ambisi Claudius, akhirnya pernikahan pun tidak diizinkan sehingga lebih banyak lelaki pergi berperang.

Valentine menentang hal di atas. Pada setiap kesempatan dia selalu berkhotbah tentang kasih dan membagikan kartu bergambar hati sebagai tanda kasih Kristus kepada sesama. Selain itu, diam-diam memberkati beberapa pasangan yang ingin menikah, tanpa mengindahkan ancaman pemerintah, sehingga mendekam di penjara dan kemudian dijatuhi hukuman mati. Dalam cerita itu dikisahkan, selama berada di penjara, Valentinus meneruskan kebiasaannya untuk menyatakan kasih, sehingga orang-orang di dalam penjara banyak yang bertobat dan menerima Kristus. Selain itu di dalam penjara Valentin, diminta seorang sipir penjara untuk mengajar putri sang sipir yang buta. Lalu, Valentinus dengan sabar mengajarnya berhitung, mengenalkannya kepada Tuhan, dan membacakan sejarah Roma. Hubungan mereka menjadi sangat dekat, dan sebelum kematiannya, Valentinus meninggalkan pesan terakhir untuk putri sang sipir dengan kalimat penutup “from your Valentine” (dari Valentinmu). Valentinus dihukum mati esok harinya, tanggal 14 Februari 270, dekat sebuah gerbang yang kemudian diberi nama Porta Valentini untuk mengenang namanya. Di atas kuburannya di Roma lalu dibangun sebuah gereja. Diceritakan pula bahwa putri sang sipir menanam sebatang pohon almond di dekat kuburannya, yang sekarang menjadi simbol cinta dan persahabatan yang abadi.

Berdasar kisah itu, nama Valentinus lalu dikenang sebagai simbol kasih sayang dan diterakan untuk menggantikan tradisi festival kuno. Meskipun Gereja Katolik tidak lagi memperingati Santo Valentinus setiap tanggal 14 Februari dalam kalender liturgi resminya, tradisi Valentine terus diselenggarakan dari masa ke masa, dimulai dengan saling mengirimkan kartu ucapan.

Kartu Valentine sendiri, mulai menjadi tradisi di abad pertengahan, dan kartu ucapan yang dikirimkan pada hari Valentine tercatat sebagai kartu ucapan tertua kedua setelah kartu ucapan tahun baru. Salah satu kartu tertua tersimpan di British Museum, dikirimkan tahun 1415 oleh Charles, Duke of Orleans untuk istrinya dari penjara Menara London. Dalam hampir setiap kartu, kalimat penutup pesan terakhir Valentinus kepada putri sang sipir, “from your Valentine”, menjadi kalimat favorit yang terus digunakan sampai sekarang.

3. Makna Valentine Day’s bagi kita sebagai pemuda Kristen
Sekarang, bagi kita sebagai pemuda Kristen apa makna dari hari Valentin untuk kita. Dalam hal ini minimal ada 3 (tiga) makna bagi kita.

a. Mengingat kasih setia Tuhan yang tetap abadi
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari bahwa begitu besarnya kasih setia Tuhan di dalam kehidupan kita baik melalui nafas kehidupan, makanan, pekerjaan, keluarga, dll. Bahkan Dia melupakan kesalahan kita, dan menerima kita sebagai anak-Nya. Namun, tanpa disadari kadang-kadang manusia ”kurang berterimakasih” atas apa yang telah diterimanya. Manusia lalai dan menganggap bahwa apa yang diterima adalah karena kekuatan kita sendiri, padahal itu semua karena kasih setia Tuhan seperti pemazmur berkata ”Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (Maz. 136:1) Untuk itu kita melalui perayaan valentine diingatkan agar kita mengingat kasih setia Tuhan itu. Yesus berkata ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu” (Yoh. 15:9). Dalam hal ini kita diingatkan bahwa Tuhanlah terlebih dahulu yang mengasihi kita, sehingga kita juga harus hidup di dalam kasih-Nya itu.

b. Membagikan kasih itu kepada sesama.
Kasih setia Tuhan yang telah kita terima, sekarang dipanggil Tuhan untuk membagikannya kepada sesama kita. Untuk itu melalui hari valentin kita membagikan kasih itu melalui sikap, ucapan, perbuatan, melalui doa dsb. Siapakah itu sesama? Tentu saja bukan hanya terbatas kepada orangtua, keluarga, teman dekat, tetapi kepada setiap orang yang perlu kita kasihi (termasuk orang yang membenci kita). Amsal 17:17 mengatakan ”Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara di dalam kesukaran”. Dengan demikian kita menjadi sahabat yang sejati bagi mereka. Selain itu kita berikan waktu yang banyak untuk sesama kita lewat kasih kita yang tulus dan ikhlas.c. Saling memaafkan dan mengampuni di antara satu dengan yang lain.
Setiap manusia memiliki kesalahan dan kelemahan. Hari valentin waktu yang tepat untuk saling membangun dan menerima keberadaan masing-masing. Yesus berkata ”Inilah perintah-Ku kepadamu:kasihilah seorang akan yang lain” (Yoh. 9:17). Di dalam perintah ini sudah tercakup bahwa mengampuni adalah bagian dari mengasihi.

4. Penutup.
Ingat, mengungkapkan perasaan kasih tidak hanya pada hari valentin, tetapi setiap saat, setiap waktu. Namun sekarang ini oleh karena keegoisan, ketidakpedulian, kedengkian, amarah, saling menjatuhkan sesama, telah membuat manusia akan kasih kepada Tuhan dan sesama. Untuk itu dengan adanya hari valentin, minimal mengingatkan kita kembali agar tetap mengasihi Tuhan dan sesama kita. Akhir kata marilah kita saling mengungkapkan ”Selamat Hari Valentin” dengan orang yang berada di samping kanan dan kiri kita masing-masing. Tuhan memberkati. Amin…..
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India