Ayat bacaan: 1 Korintus 13:4-7
=======================
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."
Valentine's day is here. Sebagian orang merayakannya bersama kekasih dengan sesuatu yang romantis. Hadiah berbentuk hati, candle light dinner, warna pink mewarnai berbagai suasana, dan tidak jarang pula yang menyatakan cinta lewat sebentuk puisi, ungkapan rasa, ada pula yang menjadikannya sebuah momen untuk memperbaharui komitmen. Di sisi lain ada pula yang kontra, menganggap Valentine tidak lebih dari sekedar momen yang dimanfaatkan untuk komersil, atau menolaknya karena menganggap hari kasih sayang ini sebagai sebuah produk agama tertentu saja. Sebagian lainnya yang kontra menganggap bahwa tidak perlu ada hari kasih sayang. Apapun pendapat dan keputusan orang harus kita hargai, tetapi bagi saya pribadi sebuah hari kasih sayang seperti ini sangat perlu. Seperti kebanyakan dari kita, saya ditimbun kesibukan, jadwal pekerjaan, rutinitas dan berbagai aktivitas setiap hari sehingga harus diakui ada banyak hari dimana saya tidak lagi punya waktu untuk menyatakan kasih kepada istri, orang tua, atau orang-orang terdekat saya. Sebuah hari spesial seperti Valentine menjadi sebuah hari yang saya dedikasikan buat menyatakan kasih dan perhatian saya kepada mereka, terutama kepada istri yang telah hadir dalam hidup saya sebagai sebuah anugerah yang luar biasa indah dari Tuhan.
Sebuah hari kasih sayang alangkah baiknya dipakai untuk kembali merenungkan arti dan nilai-nilai yang dikandung dari sebuah kata yang simpel namun bermakna sangat dalam, "kasih". Lebih daripada sebuah kasih yang diungkapkan lewat rangkaian bunga, hadiah atau candle light dinner, muatan nilai kasih dalam Kekristenan sesungguhnya sangatlah besar. Kita bisa melihat seperti apa kasih itu lewat apa yang disampaikan Paulus.
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."
Valentine's day is here. Sebagian orang merayakannya bersama kekasih dengan sesuatu yang romantis. Hadiah berbentuk hati, candle light dinner, warna pink mewarnai berbagai suasana, dan tidak jarang pula yang menyatakan cinta lewat sebentuk puisi, ungkapan rasa, ada pula yang menjadikannya sebuah momen untuk memperbaharui komitmen. Di sisi lain ada pula yang kontra, menganggap Valentine tidak lebih dari sekedar momen yang dimanfaatkan untuk komersil, atau menolaknya karena menganggap hari kasih sayang ini sebagai sebuah produk agama tertentu saja. Sebagian lainnya yang kontra menganggap bahwa tidak perlu ada hari kasih sayang. Apapun pendapat dan keputusan orang harus kita hargai, tetapi bagi saya pribadi sebuah hari kasih sayang seperti ini sangat perlu. Seperti kebanyakan dari kita, saya ditimbun kesibukan, jadwal pekerjaan, rutinitas dan berbagai aktivitas setiap hari sehingga harus diakui ada banyak hari dimana saya tidak lagi punya waktu untuk menyatakan kasih kepada istri, orang tua, atau orang-orang terdekat saya. Sebuah hari spesial seperti Valentine menjadi sebuah hari yang saya dedikasikan buat menyatakan kasih dan perhatian saya kepada mereka, terutama kepada istri yang telah hadir dalam hidup saya sebagai sebuah anugerah yang luar biasa indah dari Tuhan.
Sebuah hari kasih sayang alangkah baiknya dipakai untuk kembali merenungkan arti dan nilai-nilai yang dikandung dari sebuah kata yang simpel namun bermakna sangat dalam, "kasih". Lebih daripada sebuah kasih yang diungkapkan lewat rangkaian bunga, hadiah atau candle light dinner, muatan nilai kasih dalam Kekristenan sesungguhnya sangatlah besar. Kita bisa melihat seperti apa kasih itu lewat apa yang disampaikan Paulus.
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:4-7).
Lihatlah betapa tidak ringannya muatan kasih yang sesungguhnya dalam Kekristenan. Sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, sopan, tidak mencari untung sendiri, tidak mendendam, adil, suka akan kebenaran, tidak mengungkit-ungkit kesalahan atau kekurangan orang, berpikir positif terhadap orang lain, tetap memiliki pengharapan dan sabar dalam kesesakan. Itulah gambaran kasih yang sebenarnya. Mungkin kita mudah menyatakan kasih kepada orang-orang terdekat yang kita cintai, tetapi bagaimana terhadap orang asing, atau bahkan orang yang jahat terhadap kita?
Hari ini merupakan hari yang sangat baik dipakai untuk sebuah perenungan, sejauh mana kita sudah mengaplikasikan nilai-nilai kasih Kerajaan Allah dalam hidup kita untuk menyentuh orang banyak. Sesungguhnya kasih merupakan inti dasar Kekristenan yang seharusnya mampu menjamah hati orang lain dan menjadi salah satu cerminan kasih Allah secara nyata di dunia. Alkitab jelas berkata "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Kita tidak bisa mengakui mengenal atau dekat dengan Allah tanpa mengasihi, dan apa yang harus kita tunjukkan bukanlah sebentuk kasih yang biasa saja, tetapi kasih yang mengandung nilai-nilai sangat dalam seperti yang dirinci oleh Paulus di atas. Betapa banyaknya Alkitab menjabarkan kasih, sehingga saya selalu mengatakan seandainya kita memeras Alkitab sampai habis, maka kasih adalah intisari yang akan keluar daripadanya. Dan Alkitab pun mencatat "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap...Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." (1 Korintus 13:8,13).
Di hari kasih sayang ini, marilah kita menyatakan kasih kepada orang-orang terdekat kita selagi masih ada kesempatan untuk itu, tidak salah sama sekali memberi rangkaian bunga atau hadiah sebagai ungkapan rasa cinta, itu akan sangat indah, tetapi lebih daripada itu marilah kita melebarkan sayap untuk membagi kasih kepada orang lain tanpa memandang latar belakang mereka. Happy Valentine's Day, Jesus bless you all.
Share God's love to others